Banyak perusahaan memilih software bisnis hanya karena “fiturnya lengkap” atau “harganya murah”. Padahal, masalah yang paling sering muncul bukan di fitur—melainkan di cara software itu menyatukan proses bisnis: dari penjualan, pembelian, stok, produksi, hingga akuntansi.
Di sini, kita bahas perbedaan Odoo dibanding software lainnya secara praktis: apa yang benar-benar terasa saat dipakai sehari-hari, kapan Odoo lebih unggul, dan kapan software lain mungkin lebih cocok.
1) Filosofi Sistem: “Terpisah” vs “Terintegrasi”
Software lain (umumnya)
Banyak software bisnis dibuat dengan pendekatan modul yang berdiri sendiri, atau “paket aplikasi” yang saling terhubung lewat integrasi tambahan. Akibatnya:
Data sering dobel input
Sinkronisasi lambat / sering beda angka
Laporan butuh rekonsiliasi manual
Odoo
Odoo didesain dari awal sebagai satu platform: satu database, satu alur data, satu sumber kebenaran (single source of truth).
Contoh sederhana:
Sales Order → otomatis mengurangi stok saat Delivery → otomatis bisa memicu Invoice → otomatis tercatat ke Akuntansi (tanpa input ulang)
Bedanya terasa di operasional: lebih sedikit pekerjaan manual dan lebih kecil risiko data tidak konsisten.
2) Fleksibilitas Proses: “Ikuti Software” vs “Software Mengikuti Anda”
Software lain
Biasanya punya alur baku. Kalau proses perusahaan Anda beda sedikit:
Perlu workaround
Perlu add-on yang belum tentu ada
Perlu development besar (dan kadang tidak mudah)
Odoo
Odoo lebih fleksibel karena:
Banyak pengaturan alur tanpa coding (contoh: approval, multi-step delivery, drop shipping, reordering rules)
Bisa kustom field/form/report dengan cepat
Bisa lanjut ke custom module kalau dibutuhkan
Intinya: Odoo memungkinkan Anda mengatur proses sesuai bisnis, bukan memaksa bisnis mengikuti batas software.
3) Model Biaya: Lisensi Mahal vs Skema yang Lebih “Masuk Akal”
Catatan: biaya selalu tergantung versi, hosting, jumlah user, dan kebutuhan implementasi.
Software lain (umum di pasar ERP)
Biaya lisensi per user bisa tinggi
Biaya modul tambahan sering terpisah
Upgrade sering jadi proyek besar
Odoo
Pilihan lebih variatif (cloud, on-premise, enterprise/community tergantung kebutuhan)
Anda bisa mulai dari modul inti, lalu bertahap menambah modul
Keunggulan Odoo: cocok untuk perusahaan yang ingin bertumbuh bertahap tanpa “paket besar” dari awal.
4) Kecepatan Implementasi: “Lama karena Custom” vs “Cepat karena Modular”
Software lain
Implementasi bisa lama karena:
Proses sangat kaku
Integrasi antar aplikasi rumit
Kustomisasi butuh banyak pihak/vendor
Odoo
Odoo punya ekosistem modul luas dan pendekatan modular:
Implementasi bisa dimulai dari kebutuhan paling vital (misal Accounting + Sales + Inventory)
Setelah stabil, lanjut Purchase, HR, Manufacturing, Project, dsb.
Hasilnya: time-to-value lebih cepat jika scope dibuat realistis.
5) Satu Sistem untuk Banyak Departemen (Bukan Banyak Software)
Perbandingan yang paling terasa:
Software lain
Akuntansi pakai A
Inventory pakai B
CRM pakai C
HR pakai D
Akhirnya data tersebar, laporan gabungan jadi sulit.
Odoo
Odoo bisa menjadi “rumah besar”:
CRM, Sales, Purchase, Inventory, Accounting, HR, Payroll, Project, Helpdesk, Manufacturing dalam satu platform.
Bahkan website/e-commerce juga bisa satu ekosistem.
Manfaat real: manajemen bisa melihat laporan lintas departemen tanpa menggabungkan banyak file.
6) Reporting & Dashboard: “Laporan Statis” vs “Data Real-time”
Software lain
Laporan sering:
Statis
Butuh export Excel untuk analisa
Tidak mudah dibuat sesuai kebutuhan manajemen
Odoo
Laporan real-time (karena data satu sistem)
Bisa buat pivot, graph, dashboard
Bisa tambah analytic accounting untuk laporan per proyek/departemen/cabang
Cocok untuk: perusahaan yang butuh kontrol KPI cepat tanpa menunggu rekapan manual.
7) Kustomisasi & Integrasi: “Terkunci” vs “Terbuka”
Software lain
Ada yang:
Sulit diintegrasikan
API terbatas
Ketergantungan penuh ke vendor
Odoo
Lebih terbuka untuk integrasi:
API tersedia
Mudah integrasi dengan WhatsApp, marketplace, payment gateway, BI tools (tergantung kebutuhan)
Bisa dikembangkan sesuai roadmap perusahaan
Catatan penting: fleksibilitas ini bagus, tapi perlu implementor yang paham agar tidak “kustom berlebihan”.
8) Kapan Odoo Lebih Cocok? Kapan Software Lain Lebih Cocok?
Odoo cocok untuk:
Perusahaan yang ingin integrasi end-to-end
Proses berkembang dan perlu fleksibilitas
Ingin mulai dari modul inti dan scale up
Butuh reporting lintas departemen
Software lain mungkin lebih cocok jika:
Kebutuhan sangat spesifik industri dan sudah ada software vertikal yang matang (misal POS tertentu, hospital system, core banking)
Perusahaan hanya butuh 1 fungsi sederhana (misal hanya pembukuan sederhana tanpa proses lain)
Kesimpulan
Perbedaan Odoo dengan software lain bukan sekadar “fitur lebih banyak”. Yang paling menentukan adalah:
Odoo menghubungkan proses bisnis dalam satu alur data
Lebih fleksibel untuk mengikuti kebutuhan perusahaan
Lebih mudah berkembang bertahap sesuai pertumbuhan bisnis
Jika tujuan Anda adalah mengurangi pekerjaan manual, menghindari data dobel, dan membuat keputusan lebih cepat dengan data real-time, Odoo sering menjadi pilihan yang sangat kuat.
Hubungi Kami:
- Email: odoo@mmpconsulting.net
- Telepon: +6285291802501
Atau, jadwalkan demo Odoo dengan kami Disini